MOTHER TERESA
MOTHER
TERESA
Mother
Teresa atau nama asalnya Agnes Gonxha Bojaxhiu dilahirkan pada 26 ogos 1910.
Dia adalah anak bongsu dari keluarga dan ayahnya ahli politik Albania,
meninggal pada 1919 ketika ia berumur lapan tahun. Setelah ayahnya meninggal,
ia dibesarkan oleh ibunya di sebuah gereja Katolik Roma. Pada awalnya Agnes
terpesona dengan cerita-cerita dari kehidupan misionary dan pelayanan mereka di
Benggala. Sewaktu ia berumur 12 tahun ia merasa yakin dan berkomitmen untuk
kehidupan beragama dan merasa dirinya terpanggil untuk melayani orang miskin.
Pada usia 18 tahun ia meninggalkan rumah dan ibu dan saudara perempuannya untuk
bergabung dengan Kesusteran Loreto sebagai Misionary.
Pada tahun 1929 ia memulakan latihan di India dengan belajar bahasa Bengali dan
mengakar di sebuah sekolah St. Teresa berdekatan dengan biaranya. Ia telah
mengambil sumpah pertamanya sebagai biarawati pada 24 Mei 1931 dan pada saat
itu ia diberi nama Therese de Lisieux namun disebabkan salah satu biarawati
sudah memilih nama tersebut ia menukarkannya kepada Teresa iaitu
ejaan bagi Sepanyol. Pada 14 Mei 1937 ia melayani sebagai guru di sekolah biara
Loreto di Entally sebelah Timur Kalkota dan bertugas disana hampir 20 tahun
sehingga diangkat menjadi ketua sekolah pada tahun 1944.
Pada 10 September 1946, Teresa mengalami “panggilan” yang kedengaran
suara halus iaitu “saya meninggalkan biara dan membantu orang miskin sewaktu
tinggal bersama mereka. Ini adalah suatu perintah dan kegagalan akan mematahkan
iman”. Dia memulakan lagi pekerjaan misionarynya bersama orang miskin pada 8
September 1948 dan menjadi warganegara India. Ia menjaga sebuah sekolah di
Motijhil (Kalkuta) kemudian ia segera membantu orang miskin dan kelaparan. Pada
awal tahun 1949, ia bergabung dalam usahanya dengan sekelompok perempuan muda
dan meletakkan dasar untuk menciptakan sebuah kumpulan baru untuk membantu
orang-orang "termiskin di antara kaum miskin".
Usahanya
dengan cepat menarik perhatian para pejabat India, termasuk perdana menteri
yang menyampaikan apresiasinya. Teresa mendapatkan izin Vatikan pada 7 Oktober
1950 untuk memulai kongregasi keuskupan, yang kemudian menjadi Misionaris Cinta
Kasih dan pada 30 Oktober 1950. Misinya adalah untuk merawat "yang lapar,
tidak berpakaian, hidup merempat, orang cacat, orang buta, penderita kusta,
semua orang yang merasa tidak diinginkan, tidak dicintai, tidak diperhatikan
seluruh masyarakat, orang yang telah menjadi beban bagi masyarakat dan
dihindari oleh semua orang.
Pada
tahun 1952, Mother Teresa membuka Home for the Dying pertama
diatas tanah yang disediakan oleh kota Kalkuta. Dengan bantuan pejabat India,
ia mengubah sebuah kuil Hindu yang ditinggalkan menjadi Home for the
Dying, sebuah rumah sakit percuma untuk orang miskin. Mereka yang dibawa ke
rumah tersebut menerima bantuan perubatan dan diberikan kesempatan untuk
meninggal dunia dalam kemuliaan, menurut kepercayaan mereka seperti
Muslim-membaca Al-Quran, Hindu- menerima air dari sungai Gangga, dan
Katolik-menerima Ritus Terakhir. Mother Teresa menyediakan tempat tinggal untuk
mereka yang menderita penyakit kusta dan menyebut tempat ini sebagai
Shanti Nagar (Kota Kedamaian). Para Misionary Cinta Kasih juga mendirikan
beberapa klinik kusta yang terjangkau di seluruh Kalkuta, menyediakan
ubat-ubatan, pakaian dan makanan.
Mother Teresa merasa perlu untuk membuat rumah bagi anak-anak yang
hilang. Pada tahun 1955, ia membuka Nirmala Shisu Bhavan, sebagai perlindungan
bagi yatim piatu dan remaja yang hidup merempat. Pada tahun 1960-an, telah
membuka penampungan, panti asuhan dan rumah di seluruh India. Bunda Teresa
kemudian memperluasnya di seluruh dunia. Rumah pertama di luar India dibuka di
Venezuela pada tahun 1965 dengan lima Sister. Selanjutnya di Roma, Tanzania,
dan Austria pada tahun 1968, dan selama tahun 1970, telah membuka
rumah dan yayasan di puluhan negara baik di Asia, Afrika, Eropah dan Amerika
Syarikat. Pada tahun 2007, Misionary Cinta Kasih berjumlah kurang lebih 450
Brother dan 5.000 Sisteri di seluruh dunia, menjalankan 600 misi, sekolah dan
tempat penampungan di 120 negara.
Bunda
Teresa, dikenal sebagai Santa Teresa dari Kalkuta oleh Gereja Katolik setelah
dikanonisasi meninggal di Kalkuta, India, pada 5 September 1997 saat umur 87
tahun. Selama lebih dari 47 tahun, ia melayani orang miskin, sakit, yatim piatu
dan sekarat, sementara membimbing perkembangan Misionary Cinta Kasih yang
pertama di seluruh India dan selanjutnya di negara lain. Setelah kematiannya,
ia mendapat gelar ‘Beata’ yang bermaksud Diberkati oleh Paus Yohanes Paulus II.
KATA-KATA
TERBESAR YANG PERNAH DIKATAKAN OLEH MOTHER TERESA
Tak
diinginkan, tak dicintai, tidak diperhatikan, dilupakan orang, itu merupakan
derita kelaparan yang hebat, kemiskinan yang lebih besar daripada orang yang
tak bisa makan. Kita harus saling merasakan hal itu. (Mother Teresa)
Kita
merasa apa yang kita lakukan tidak lebih hanya ibarat setitis air di lautan.
Tetapi lautan itu sendiri merasa kurang tanpa adanya setitis air yang hilang
itu. (Mother Teresa)
Pada
akhir hidup kita tidak akan dinilai oleh berapa banyak ijazah yang telah kita
terima, berapa banyak wang yang telah kita buat dan berapa banyak hal-hal besar
yang telah kita lakukan. (Mother Teresa)
Ini
bukan berapa banyak yang kita berikan, tapi berapa banyak cinta yang kita
masukkan ke dalam sebuah pemberian. (Mother Teresa)
Hal
yang baik yang anda lakukan hari ini mungkin saja akan dilupakan besok.
Sekalipun begitu berbuat baiklah apa pun yang terjadi. (Mother Teresa)
Kita
tidak perlu melakukan hal besar, hanya hal kecil dengan cinta yang besar. (Mother
Teresa)
Orang
yang memberi dengan senyum adalah pemberi terbaik karena Tuhan mengasihi orang
yang memberi dengan sukacita. (Mother Teresa)
Buah
keheningan adalah doa. Buah doa adalah iman. Buah iman adalah cinta. Buah cinta
adalah pelayanan. Buah pelayanan adalah damai. (Mother Teresa)
Jangan
biarkan setiap orang yang datang pada anda, pergi tanpa merasa lebih baik dan
lebih bahagia. Jadilah ungkapan hidup dari kebaikan Tuhan. Kebaikan dalam wajah
anda, kebaikan dalam mata anda, kebaikan dalam senyum anda. (Mother
Teresa)
Perdamaian
dimulai dengan sebuah senyuman. (Mother Teresa)
Sebarkanlah
cinta ke mana pun engkau pergi. Jangan ada seorang pun yang datang menemui mu
tanpa bahagia ketika meninggalkan mu. (Mother Teresa)
Pergilah
ke dunia saat ini dan mengasihi orang-orang yang Anda temui. Biarkan kehadiran
cahaya lampu baru di hati orang-orang. (Mother Teresa)
Tuhan
tidak meminta kita untuk berjaya, Dia hanya meminta kita untuk mencuba. (Mother
Teresa)
Apa
yang dapat Anda lakukan untuk mempromosikan perdamaian dunia? Pulanglah dan
cintai keluarga Anda. (Mother Teresa)
Kegembiraan
adalah doa. Kegembiraan adalah kekuatan. Kegembiraan adalah cinta. Kegembiraan
adalah jaring cinta yang dapat Anda gunakan untuk menangkap jiwa. (Mother
Teresa)
Senyum
satu sama lain, senyum pada isteri anda, senyum pada suami Anda, tersenyum pada
anak-anak Anda, tidak peduli siapa dia, ini akan membantu anda untuk tumbuh
dalam kasih yang lebih besar satu sama lain. (Mother Teresa)
Agar
lampu tetap menyala, jika kita terus mengisi minyak di dalamnya. (Mother
Teresa)
Penghancur
perdamaian yang paling hebat adalah penguguran, karena jika seorang ibu mampu
membunuh anaknya sendiri, apa alasan yang tersisa bagi kita untuk tidak
membunuh satu sama lain? Tak ada lagi. (Mother Teresa)
Mari
kita membuat satu kesepakatan, bahawa kita saling bertemu dengan senyum, dan
ketika sulit untuk tersenyum, maka adakan waktu untuk satu sama lain dalam
keluarga. (Mother Teresa)
Visi
tanpa pelaksanaan adalah lamunan. Pelaksanaan tanpa visi adalah mimpi
buruk. (Mother Teresa)
Jika
Anda mengadili orang, Anda tidak akan punya waktu untuk mencintai mereka. (Mother
Teresa)
Kedamaian
bermula dari sebuah senyum. (Mother Teresa)
Kemiskinan
paling menyedihkan adalah kesendirian dan perasaan tidak dicintai. (Mother
Teresa)
Cinta
adalah buah yang berbuah tanpa mengenal musim. (Mother Teresa)
Kami
akan dihakimi oleh "Saya lapar, dan berilah saya sesuatu untuk dimakan,
aku telanjang dan Anda berpakaian. Aku tunawisma, dan Anda membawa saya ke
sebuah kediaman." (Mother Teresa)
Marilah
kita selalu bertemu satu sama lain dengan senyum, karena senyum adalah awal
dari cinta. (Mother Teresa)
Agar
cinta menjadi nyata, harus berbiaya, harus sakit, dan harus mengosongkan diri
kita dahulu. (Mother Teresa)
Dalam
kehidupan ini kita tidak dapat selalu melakukan hal yang besar. Tetapi kita
dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar. (Mother
Teresa)
Kami
tahu betul bahawa apa yang kita lakukan adalah tidak lebih dari setitis air di
lautan. Tetapi jika penurunan itu tidak ada, laut akan kehilangan
sesuatu. (Mother Teresa)
Setiap
kali Anda tersenyum pada seseorang, itu adalah tindakan cinta, hadiah untuk
orang itu, dan hal yang sangat indah. (Mother Teresa)
Tak
diinginkan, tak dicintai, tidak diperhatikan, dilupakan orang, itu merupakan
derita kelaparan yang hebat, kemiskinan yang lebih besar daripada orang yang
tak bisa makan. Kita harus saling merasakan hal itu. (Mother Teresa)
Berbahagialah
setiap saat, itu cukup. Saat ini adalah semua yang kita butuhkan, tidak
lebih. (Mother Teresa)
Saya
telah menemukan paradoks, bahawa jika Anda menyukai sampai terasa sakit, tidak
ada yang lebih menyakitkan, kecuali karena lebih banyak cinta. (Mother
Teresa)
Aku
bisa melakukan hal-hal yang Anda tidak bisa, Anda dapat melakukan hal-hal yang
saya tidak bisa; bersama-sama kita dapat melakukan hal yang besar. (Mother
Teresa)
Cinta
yang kuat tidak menghitung. Cinta hanya memberi dengan percuma. (Mother
Teresa)
Kata-kata
ramah itu singkat dan mudah diucapkan, namun gaungnya benar-benar tiada
berakhir. (Mother Teresa)
Saya
pensel kecil di tangan Tuhan yang sedang menulis, yang mengirimkan surat cinta
kepada dunia. (Mother Teresa)
Tak
diinginkan, tak dicintai, tidak diperhatikan, dilupakan orang, itu merupakan
derita kelaparan yang hebat, kemiskinan yang lebih besar daripada orang yang
tak bisa makan. Kita harus saling merasakan hal itu. (Mother Teresa)
Cinta
yang tidak mementingkan diri sendiri akan menggerakkan hati dan perbuatan
manusia. (Mother Teresa)
Hidup
tidak akan berharga jika tidak bermanfaat untuk orang lain. (Mother
Teresa)
Kami,
orang-orang yang tak berkeinginan, dan dipimpin oleh ketidaktahuan tersebut,
melakukan hal yang mustahil untuk tahu berterima kasih. Kami telah melakukan
begitu banyak, begitu lama, dengan begitu sedikit, kita sekarang memenuhi
syarat untuk melakukan apa-apa dengan apa-apa. (Mother Teresa)
Leave a Comment